Review Film The Other Guys

review-film-the-other-guys

Review Film The Other Guys. Pada 11 Oktober 2025, film The Other Guys merayakan momentum segar dari peringatan 15 tahun rilisnya Agustus lalu, yang memicu gelombang ulasan ulang dan klip viral di media sosial, dengan peningkatan penayangan hingga 20% di platform streaming. Hampir satu setengah dekade kemudian, komedi polisi karya Adam McKay ini tetap jadi obat tawa bagi penggemar genre buddy cop, terutama di tengah banjir aksi serius yang mendominasi layar. Dengan chemistry Will Ferrell dan Mark Wahlberg yang tak tergantikan, film ini muncul kembali sebagai pengingat bagaimana satire absurd bisa selamatkan hari. Artikel ini mereview esensi film ini, dari plot gila hingga daya tariknya yang abadi, mengapa ia layak ditonton ulang saat dunia butuh hiburan ringan tapi cerdas. BERITA TERKINI

Ringkasan Singkat Film Ini: Review Film The Other Guys

The Other Guys mengikuti Allen Gamble, detektif forensik NYPD yang pemalu dan terobsesi aturan, berpasangan dengan Terry Hoitz, rekan panas yang frustasi karena selalu dapat tugas meja setelah insiden memalukan. Keduanya iri pada duo pahlawan legendaris, tapi saat kedua pahlawan itu tewas misterius dalam kecelakaan, Gamble dan Hoitz dapat kesempatan ambil kasus besar: penipuan keuangan oleh pengusaha David Ershon.

Cerita berkembang di New York yang sibuk, penuh pengejaran mobil absurd, tembak-menembak kartun, dan momen awkward seperti Gamble yang pakai pistol pink. Hoitz dorong Gamble keluar zona nyaman, ungkap konspirasi yang libatkan polisi korup dan bos mafia, sementara backstory Gamble tentang kematian istri dan Hoitz tentang keluarga tambah lapisan emosional. Konflik utama campur aksi over-the-top dengan humor slapstick, seperti ledakan mobil yang salah target. Disutradarai Adam McKay, film ini tamat dengan akhir klimaks di pesta mewah, di mana duo underdog jadi pahlawan tak terduga, meninggalkan pesan tentang keberanian di balik rutinitas. Dengan durasi 107 menit, narasi linier tapi penuh kejutan, membuatnya mengalir seperti pengejaran tak berujung.

Alasan Film Ini Bisa Populer: Review Film The Other Guys

The Other Guys sukses karena parodi jenius pada genre polisi aksi, yang balikkan trope heroik jadi kegagalan lucu, resonan di era di mana film seperti itu sering terlalu serius. Rilis Agustus 2010 dengan anggaran 100 juta dolar, film ini kumpul lebih dari 170 juta dolar secara global, buka kuat di akhir pekan pertama dengan 35 juta dolar di Amerika, berkat chemistry Ferrell-Wahlberg yang seperti api dan es—Ferrell beri nada absurd, Wahlberg tambah intensitas marah yang relatable.

Faktor kunci lain adalah timing: muncul pasca kesuksesan Anchorman dan Step Brothers, film ini dapat pujian kritis dengan skor 78% di Rotten Tomatoes dari 200 ulasan, disebut “hilarious takedown” oleh banyak yang puji sebagai underrated gem. Awards seperti nominasi MTV Movie Award untuk Ciuman Terbaik perkuat buzz, sementara adegan ikonik seperti “aim for the bushes” jadi meme abadi. Hingga 2025, anniversary 15 tahun perkuat popularitasnya lewat konten fan-made dan ulasan retrospektif yang soroti daya tahannya sebagai komedi dewasa. Singkatnya, ia populer karena beri tawa pintar tanpa pretensi, ubah detektif biasa jadi legenda kecil yang bikin penonton pulang dengan perut kram.

Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini

Sisi positif The Other Guys sangat kuat: ia jadi contoh komedi polisi terbaik, dengan satire tajam pada birokrasi NYPD dan aksi Hollywood yang overblown, buat penonton rasakan kegilaan tanpa kehilangan esensi hiburan. Chemistry Ferrell-Wahlberg brilian—momen seperti Hoitz ajar Gamble “be a man” campur emosi tulus dengan ledakan absurd—sementara cameo dari aktor senior tambah lapisan meta. Humornya campur fisik seperti jatuh dari gedung dengan dialog cepat tentang deskripsi wanita, beri kedalaman tanpa berat, dan visual dinamis dengan ledakan CGI yang kartun tingkatkan euforia. Di ulasan anniversary 2025, banyak yang puji sebagai “criminally underrated” karena pesan tentang ambisi di balik rutinitas, relevan untuk pekerja kantor. Secara keseluruhan, film ini promosikan keberanian konyol, inspirasi penonton ambil risiko kecil dengan senyum.

Namun, ada sisi negatif yang muncul, terutama di eksekusi. Beberapa plot terasa terlalu bergantung trope buddy cop, seperti resolusi klimaks yang klise meski dibungkus humor, buat narasi kurang inovatif bagi yang hafal genre. Humor seksual dan kekerasan kartun kadang over-the-top, picu kritik sebagai tidak sensitif di era modern, sementara pacing goyah di tengah dengan subplot romansa Gamble yang terlalu manis. Kritikus sebut sebagai “uneven” dengan terlalu banyak cameo yang ganggu alur, kurangi fokus pada duo utama, dan durasi panjang bikin lelah bagi yang suka komedi pendek. Di rilis 2010, film ini dikritik karena overshadow oleh kompetitor, alami penurunan cepat meski kini bangkit via nostalgia. Selain itu, representasi minoritas minim, meski ada upaya, buatnya kurang beragam bagi audiens global. Di 2025, ulasan soroti bahwa akhir bahagianya terlalu rapi, abaikan nuansa kegagalan nyata. Meski begitu, kekurangan ini kalah oleh pesona absurd keseluruhan yang bikinnya tetap segar.

Kesimpulan: Review Film The Other Guys

The Other Guys tetap jadi duo detektif paling lucu di komedi 2025, dengan ringkasan petualanan NYPD yang brilian, popularitas dari box office solid dan meme abadi, serta keseimbangan positif-negatif yang buatnya autentik. Film ini ingatkan kita: pahlawan tak selalu heroik, kadang cukup aim for the bushes. Bagi pemula, tonton untuk anniversary—Anda akan keluar dengan tawa dan semangat baru. Dengan buzz terkini, The Other Guys bukan masa lalu, tapi undangan segar untuk tertawa pada kekacauan kita sendiri. Jika Anda siap tertabrak mobil, tekan play—satu ledakan pada satu waktu.

BACA SELENGKAPNYA DI..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *