Review Film Sri Asih

review-film-sri-asih

Review Film Sri Asih. Sri Asih, film superhero Indonesia yang dirilis pada 17 November 2022, kembali menjadi sorotan di 2025 seiring dengan ekspansi Jagat Sinema Bumilangit dan antusiasme penggemar terhadap perfilman lokal. Disutradarai oleh Upi Avianto dan ditulis bersama Joko Anwar, film ini adalah adaptasi dari komik klasik karya R.A. Kosasih, menampilkan Pevita Pearce sebagai pahlawan super wanita pertama Indonesia. Sebagai bagian kedua dari semesta Bumilangit setelah Gundala, Sri Asih menggabungkan aksi, mitologi, dan drama keluarga yang kental. Dengan popularitasnya yang terus terjaga di platform streaming dan diskusi di media sosial, film ini menjadi bukti kemajuan sinema Indonesia. Mengapa Sri Asih layak ditonton, dan apa kelebihan serta kekurangannya? Artikel ini akan mengulasnya secara ringkas dan jelas. BERITA TOGEL

Ringkasan Singkat Mengenai Film Ini
Sri Asih mengisahkan Alana (Pevita Pearce), seorang petarung MMA yang tidak menyadari bahwa ia adalah titisan Dewi Asih, dewi keadilan dalam mitologi Jawa. Setelah kehilangan orang tuanya dalam letusan gunung berapi, Alana dibesarkan oleh seorang ibu angkat, Sarita (Jefri Nichol dalam kilas balik), dan berjuang dengan kemarahan yang sulit dikendalikan. Ketika Jakarta dilanda kekacauan akibat konspirasi kriminal yang dipimpin oleh Mateo (Randy Pangalila) dan Jagau (Dimas Anggara), Alana menemukan kekuatan supernya yang berasal dari warisan Dewi Asih. Dengan bantuan Kala (Christine Hakim) dan teman-temannya, ia belajar mengendalikan kekuatan untuk melindungi kota dari ancaman. Film berdurasi 134 menit ini menghadirkan aksi laga, elemen mitologi, dan konflik emosional tentang identitas dan pengorbanan.

Kenapa Film Ini Layak Untuk Ditonton
Sri Asih layak ditonton karena menawarkan superhero wanita pertama Indonesia dengan cerita yang kaya akan budaya lokal. Aksi laganya, yang memadukan bela diri dan efek visual untuk kekuatan supernatural Alana, seperti kecepatan dan kekuatan super, sangat menghibur. Disutradarai oleh Upi Avianto, film ini menonjolkan sinematografi yang memukau, terutama dalam adegan pertarungan di pasar malam dan gedung pencakar langit. Ceritanya yang mengaitkan mitologi Jawa dengan isu modern, seperti ketimpangan sosial dan korupsi, membuatnya relevan dan membumi. Penampilan Pevita Pearce sebagai Alana kuat, menunjukkan perjalanan emosional dari kemarahan ke penerimaan diri. Film ini juga memperkenalkan Jagat Sinema Bumilangit lebih luas, dengan cameo dari karakter seperti Gundala, menggoda penggemar untuk sekuel berikutnya. Keberhasilannya menarik lebih dari 1,2 juta penonton di bioskop dan pujian di festival seperti Jakarta Film Week menegaskan kualitasnya sebagai tontonan wajib.

Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Sisi positif Sri Asih terletak pada keberaniannya menghadirkan superhero wanita dengan akar budaya Indonesia. Integrasi mitologi Jawa, seperti Dewi Asih dan konsep keadilan, memberikan identitas unik yang membedakannya dari film superhero Barat. Koreografi laga, meski tidak seintens The Raid, cukup solid, dengan adegan pertarungan yang memanfaatkan kecepatan dan kekuatan Alana. Akting Pevita Pearce dan Christine Hakim menambah bobot emosional, terutama dalam hubungan ibu-anak yang menyentuh. Produksi dengan anggaran sekitar Rp35 miliar menghasilkan efek visual yang cukup mengesankan untuk standar Indonesia, seperti kilatan petir dan ledakan. Namun, ada kekurangan. Durasi 134 menit terasa agak panjang, dengan beberapa subplot, seperti latar belakang anak buah Mateo, yang kurang tergali. Efek visual kadang tidak konsisten, terutama pada adegan ledakan besar, yang terlihat kurang mulus dibandingkan standar global. Selain itu, beberapa penonton merasa alur cerita di paruh kedua agak terburu-buru, membuat konflik utama terasa kurang klimaks.

Kesimpulan: Review Film Sri Asih
Sri Asih adalah film superhero Indonesia yang membanggakan, menggabungkan aksi laga, mitologi Jawa, dan drama emosional dengan apik. Dirilis pada 2022, film ini tetap relevan di 2025 sebagai bagian dari Jagat Sinema Bumilangit, menawarkan superhero wanita yang kuat dan otentik. Meski memiliki kekurangan, seperti durasi yang panjang dan efek visual yang belum sempurna, keunggulan film ini terletak pada akting Pevita Pearce, integrasi budaya lokal, dan ambisi untuk membangun semesta sinema superhero Indonesia. Bagi penggemar film aksi, budaya Indonesia, atau mereka yang ingin melihat pahlawan lokal bersinar, Sri Asih adalah tontonan wajib yang menghibur sekaligus membanggakan. Film ini adalah langkah penting dalam perfilman Indonesia, membuktikan bahwa cerita lokal bisa bersaing di panggung global.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *