Review Film The Roundup: No Way Out

review-film-the-roundup-no-way-out

Review Film The Roundup: No Way Out. Dua setengah tahun setelah tayang, “The Roundup: No Way Out” masih jadi film aksi Korea paling memuaskan di 2025. Rilis Juni 2023, sekuel ketiga dari seri “The Outlaws” ini langsung hancurkan rekor dengan lebih dari 10 juta penonton dalam negeri, mengalahkan pendahulunya dan masuk daftar film terlaris Korea sepanjang masa. Dengan durasi 105 menit, disutradarai Lee Sang-yong, film ini bawa kembali Ma Dong-seok sebagai Detektif Ma Seok-do yang legendaris – pukulan satu kali, masalah selesai. Hingga akhir 2025, film ini tetap jadi pilihan utama kalau ingin nonton aksi brutal tapi lucu, terutama karena tambahan dua villain baru yang bikin seri ini makin ganas. BERITA BASKET

Plot yang Lebih Gelap dan Kompleks: Review Film The Roundup: No Way Out

Kali ini cerita lompat tujuh tahun setelah kasus kedua. Ma Seok-do pindah ke unit cyber crime Seoul, tapi tak lama langsung ditarik kembali ke lapangan saat muncul kasus narkoba baru bernama “Hiper” yang terhubung ke pembunuhan berantai. Ternyata ada dua bos besar: Riki (Munetaka Aoki), yakuza Jepang yang kejam dan cerdas, serta Joo Sung-chul (Lee Joon-hyuk), polisi korup yang ternyata dalang utama. Plotnya lebih berlapis dibanding dua film sebelumnya – ada pengkhianatan internal, bisnis narkoba lintas negara, dan balas dendam pribadi yang bikin Ma Seok-do marah beneran.

Yang bikin beda, film ini tak cuma soal kejar-kejaran, tapi juga sindir keras soal korupsi di kepolisian. Twist di tengah film soal identitas Joo Sung-chul berhasil bikin penonton terkejut tanpa terasa dipaksa.

Penampilan Aktor yang Juara: Review Film The Roundup: No Way Out

Ma Dong-seok tetap jadi raja – pukulannya lebih keras, one-linernya lebih tajam, dan kali ini ia tunjukkan sisi emosional yang jarang keluar. Lee Joon-hyuk sebagai Joo Sung-chul curi perhatian besar; ia bawa aura psikopat halus yang dingin, jauh dari villain berteriak biasa. Munetaka Aoki sebagai Riki juga solid – adegan duel pisau di akhir antara dia dan Ma Seok-do jadi salah satu fight scene terbaik di seri ini.

Tim pendukung seperti Kim Min-jae, Go Kyu-pil, dan Lee Beom-soo tambah komedi yang pas, terutama saat mereka kewalahan ngikutin gaya Ma Seok-do yang “satu orang cukup”. Chemistry tim detektif ini yang bikin film terasa seperti reuni teman lama yang siap gebuk penjahat bareng.

Aksi Brutal dan Humor yang Seimbang

Aksi di sini naik level: dari gebuk massal di pasar malam, baku hantam di kapal kargo, sampai klimaks di ruang interogasi yang bikin penonton teriak kegirangan. Setiap pukulan Ma Seok-do terasa berat dan nyata – koreografi lebih variatif, tanpa slow-motion berlebih. Humor tetap jadi DNA seri ini: dialog sarkastik, ekspresi Ma Seok-do yang bosen tiap dengar alasan penjahat, dan momen-momen kecil seperti makan mie sambil ngejar buronan.

Sinematografi malam Seoul yang basah dan neon juga bikin suasana makin hidup. Soundtrack hip-hop dan beat keras pas banget saat drop aksi.

Kesimpulan

“The Roundup: No Way Out” adalah sekuel yang berhasil melebihi ekspektasi – lebih gelap, lebih pintar, dan tetap setia pada formula “Ma Seok-do gebuk semua”. Ada kritik kecil soal subplot narkoba yang agak rumit di awal, tapi begitu aksi mulai, semua terlupakan. Dua setengah tahun kemudian di akhir 2025, film ini masih jadi standar emas aksi Korea modern: brutal, lucu, dan sangat memuaskan. Kalau kamu suka dua film sebelumnya, yang ini wajib – kalau belum nonton seri ini sama sekali, mulai dari sini juga boleh, langsung paham kenapa Ma Seok-do disebut monster terkuat di perfilman Korea. Satu kata: LEGENDARIS.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *