Review Film Frozen. Frozen, film animasi Disney yang dirilis pada 2013, tetap menjadi fenomena budaya di 2025, dengan popularitas yang tak surut berkat penayangan ulang di bioskop, streaming di Disney+, dan kehadirannya di media sosial. Film ini, yang terinspirasi dari dongeng The Snow Queen karya Hans Christian Andersen, memikat penonton dengan cerita tentang cinta keluarga, keberanian, dan penerimaan diri. Dengan sekuel, musikal Broadway, dan merchandise yang masih laris, Frozen adalah salah satu warisan Disney terbesar. Apa inti cerita film ini, mengapa begitu seru ditonton, dan apa saja kelebihan serta kekurangannya? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA BOLA
Ringkasan Singkat dari Film Ini: Review Film Frozen
Frozen mengisahkan dua bersaudari, Elsa dan Anna, putri kerajaan Arendelle. Elsa memiliki kekuatan magis untuk menciptakan es, tetapi ia menyembunyikannya setelah hampir melukai Anna saat kecil. Ketika kekuatannya terungkap secara tak sengaja di hari penobatannya sebagai ratu, Elsa melarikan diri, memicu musim dingin abadi di Arendelle. Anna, dengan bantuan Kristoff, Sven si rusa, dan Olaf si manusia salju, berpetualang untuk menemukan Elsa dan menyelamatkan kerajaan. Cerita ini berfokus pada ikatan keluarga dan penerimaan diri.
Disutradarai oleh Chris Buck dan Jennifer Lee, film ini menampilkan pengisi suara seperti Kristen Bell (Anna), Idina Menzel (Elsa), dan Josh Gad (Olaf). Dengan durasi 102 menit, Frozen meraup lebih dari $1,2 miliar di box office global dan memenangkan dua Oscar: Best Animated Feature dan Best Original Song (Let It Go). Film ini menjadi simbol pemberdayaan dan cinta sejati dalam bentuk keluarga, bukan hanya romansa.
Apa Yang Membuat Film Ini Seru Untuk Ditonton
Frozen memikat penonton dengan visual animasi yang menakjubkan, terutama penggambaran istana es Elsa dan lanskap Arendelle yang bersalju. Adegan seperti pembuatan istana es dalam Let It Go adalah puncak sinematik yang masih memukau di 2025. Soundtrack karya Robert Lopez dan Kristen Anderson-Lopez, dengan lagu-lagu seperti Let It Go, Do You Want to Build a Snowman?, dan Love Is an Open Door, menjadi ikonik karena melodi yang catchy dan lirik yang emosional.
Karakter seperti Olaf memberikan humor yang ringan dan menghibur, sementara dinamika antara Elsa dan Anna menawarkan kedalaman emosional. Cerita yang berfokus pada cinta keluarga, bukan romansa tradisional Disney, terasa segar dan resonan. Aksi petualangan, seperti pengejaran serigala atau pertarungan di istana es, menambah ketegangan yang seimbang dengan momen hangat. Dengan lebih dari 700 juta penayangan di Disney+ hingga 2025 dan tren TikTok yang menggunakan Let It Go, Frozen tetap menjadi hiburan yang menarik untuk semua usia.
Apa Saja Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Sisi Positif: Frozen menonjol dengan pesan pemberdayaan, terutama melalui Elsa yang belajar menerima kekuatannya. Fokus pada cinta keluarga, bukan romansa, adalah terobosan untuk Disney, membuat cerita ini relevan bagi audiens modern. Animasi 3D-nya, dengan efek salju dan es yang realistis, tetap terlihat cemerlang. Soundtrack-nya adalah salah satu yang terbaik dalam sejarah Disney, dengan Let It Go menjadi fenomena global. Karakter seperti Anna yang optimis dan Olaf yang kocak menambah daya tarik, sementara pengisi suara memberikan performa yang kuat. Kesuksesan film ini juga terlihat dari adaptasi Broadway dan dampak budayanya yang luas.
Sisi Negatif: Beberapa kritikus menilai alur Frozen agak terburu-buru, terutama dalam pengembangan karakter pendukung seperti Kristoff atau Hans, yang terasa kurang mendalam. Twist villain di akhir cerita, meski mengejutkan, dianggap kurang tersusun rapi oleh sebagian penonton. Selain itu, adaptasi dari The Snow Queen sangat longgar, yang mungkin mengecewakan penggemar cerita asli. Beberapa penonton juga merasa lagu-lagu tertentu, seperti Fixer Upper, kurang kuat dibandingkan Let It Go. Meski begitu, kekurangan ini tidak mengurangi pesona film secara keseluruhan.
Kesimpulan: Review Film Frozen
Frozen adalah mahakarya animasi Disney yang menggabungkan cerita emosional tentang penerimaan diri dan cinta keluarga dengan visual yang memukau dan soundtrack yang legendaris. Kisah Elsa dan Anna, ditambah humor Olaf dan aksi petualangan, menjadikan film ini seru dan relevan hingga 2025. Meski ada kritik tentang alur yang terburu-buru atau pengembangan karakter pendukung yang minim, sisi positif seperti animasi cemerlang, pesan pemberdayaan, dan lagu-lagu ikonik membuat Frozen wajib tonton. Baik untuk keluarga, penggemar animasi, atau mereka yang mencari inspirasi, film ini menawarkan keajaiban yang tak lekang oleh waktu. Jika belum menonton ulang, Frozen adalah pengingat bahwa cinta sejati bisa mencairkan hati yang paling beku sekalipun.